Filsafat Estetika dan Etika

Nama : Ikhwan Fitrawan
NPM   : 202146500913
Kelas  : R3L 


Filsafat Estetika dan Etika


1.Pengertian Estetika dan Filsafat Seni

        estetika biasanya diartikan sebagai kajian tentang keindahan istilah estetika sendiri sebetulnya punya begitu banyak arti sebagian mengartikannya sebagai kajian tentang keindahan sebagian lain mengartikannya bahkan sebagai usaha untuk mempercantik diri, sejarahnya kata estetika sendiri itu bermula bukan dari kajian tentang seni ataupun keindahan penggunaan Istilah etika berakar pada suatu kata Yunani nice tesis yang artinya pencerapan indrawi jadi para pemikir sejak masa Plato sampai dengan Immanuel kant di abad ke-18 mengartikan estetika rata-rata sebagai kajian tentang proses pencerapan indrawi.

        Alexander baumgarten adalah seorang tokoh setting kawan, tapi terlepas dari penggunaan istilah yang berbeda itu sebetulnya wacana tentang kesenian atau keindahan itu sudah ada sejak lama sejak masa Yunani paling tidak tradisi pemikiran yang berkembang sejak masa Yunani sampai dengan abad pertengahan dan bahkan sampai dengan era modern biasa mengertian keindahan sebagai satu sisi dari sebuah segitiga konseptual yaitu sebuah segitiga yang mempersatukan ide tentang apa yang indah apa yang benar dan apa yang baik.

        frase Jones Aqua yang artinya adalah Aku tidak tahu apa keindahan adalah sesuatu yang tentangnya Aku tidak tahu apa jenis ekwah Itulah salah satu kekhasan dari wacana estetika yang membedakannya dari wacana cabang filsafat lain yang biasanya dirumuskan dalam medium yang sebelumnya rasional usaha untuk menggambarkan kekhasan dari keindahan sesuatu yang menjadi inti definisional dari keindahan telah menggiring para pemikir estetika untuk Sampai pada suatu kesimpulan.

    Edward and sleep mereka ini adalah para pemikir estetika yang sangat menekankan kekhasan Wahana Mereka melihat dua indahnya sebuah lukisan haruslah dilihat murni dari segi aspek formalnya dari segi Bagaimana sih seniman itu mengolah medium gambar itu sendiri jadi suatu lukisan itu indah bukan karena dia menggambarkan suatu keadaan yang ideal suatu tatanan yang menyenangkan misalnya tetapi lukisan itu sendiri sebagai Wahana dua dimensi telah berhasil mengolah kekhasan wahananya dengan mengoptimalkan peran dari ritme dan warna komposisi.

    Edward hanslick percaya bahwa musik itu tidak seharusnya dievaluasi Berdasarkan kontennya apakah sebuah karya musik menceritakan tentang adegan percintaan atau tentang epos sejarah itu tidak penting buat hashlib yang penting adalah bagaimana komposisi musikal di dalam karya musik itu, dengan demikian bentuk dan isi adalah dua hal yang berseberangan pemikiran ini sebetulnya muncul karena dimungkinkan oleh suatu pergerakan estetika yang muncul di awal abad 19 pergerakan itu disebut sebagai gerakan seni untuk seni, larut borla gerakan ini antara lain dipelopori oleh penulis teofil Gotye yang berargumen bahwa segala macam yang indah itu selalulah asing dari kegunaan pandangan ini telah menghasilkan sebuah gerakan dalam estetika yang disebut sebagai estetisisme kaum estetis percaya bahwa seni itu harus dimurnikan dari segala macam unsur eksternalnya segala macam pertimbangan tentang manfaat tentang efeknya bagi masyarakat semua itu harus dikesampingkan dari pembicaraan tentang seni

    Marcel duchamp karya instalasi ini jauh dari kesan keindahan ataupun kesan dibuat menjadi indah ia ditampilkan apa adanya yaitu sebuah urine oar tanpa polesan apapun juga bagaimana kemudian mengevaluasi karya seni seperti ini konsep keindahan apa yang diperlukan sehingga karya ini bisa dievaluasi terlihat bahwa estetika abad ke-20 tidak lagi bisa didasarkan pada keindahan pra abad ke-20.


2.Mengapa Etika Tidak Ada?

Estetika dan Etika sangat berbeda sekali, karena etika adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individua tau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan.

Etika juga berasal dari kata ethikus yang dalam bahasa Yunani disebut ethicos yang berarti kebiasaan norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran baik dan buruknya dari tingkah laku manusia.


Filsafat Etika Sendiri Memiliki 3 Aliran Besar. Yaitu:

1.Etika deontologis atau deontologi adalah pandangan etika normatif yang menilai moralitas suatu tindakan berdasarkan kepatuhan pada peraturan. Etika ini kadang-kadang disebut etika berbasis "kewajiban" atau "obligasi" karena peraturan memberikan kewajiban kepada seseorang. Contoh : Jika seseorang diberi tugas dan melaksanakannya sesuai dengan tugas maka itu dianggap benar, sedang dikatakan salah jika tidak melaksanakan tugas.

2.Etika keutamaan adalah teori etika yang berpendapat bahwa filsafat moral tidak pertama-tama berurusan dengan benar atau salahnya tindakan manusia menurut norma-norma atau prinsip-prinsip moral tertentu, melainkan dengan baik- burukya kelakuan atau watak manusia. Contoh : Keadilan adalah keutamaan lain yang membuat seseorang selalu memberikan kepada sesama apa yang menjadi haknya.

3.Etika konsekuensialis menilai moralitas tindakan atau keputusan berdasarakan tujuan, kegunaan, atau dampak positif yang diperoleh dari tindakan atau keputusan tersebut. Contoh : Ketika ditanya oleh orang jahat, lebih baik berbohong, karena berbohong demi kebaikan.


    ketiga yang tadi yang konsekuensialisme atau contohnya utilitarianisme itu ini sebetulnya adalah suatu keadaan Hai yang terwujud ketika yang menjadi wilayah pusat politik dan filsafat estetika itu digabung menjadi satu.

    utilitarianisme yaitu ketika segala macam urusan tentang yang baik gitu didefinisikan berdasarkan apa yang bisa kita Hayati apa yang kita anggap menyenangkan misalnya tapi yang menyenangkan ini berlaku untuk sebanyak-banyaknya orang sebanyak-banyaknya warga Polish misalnya seperti warga kota atau warga negara seperti itu jadi di sini kita lihat bahwa utilitarianisme konsekuensialisme sebetulnya adalah suatu cara untuk menggabungkan kedua spektrum tadi menjadi satu kolaps jadi satu antara filsafat politik dan estetika.

    Etika itu bukan konsep yang fundamental ya bukan ranah penyelidikan filosofis yang mendasar di adalah hasil dari bagaimana kita menata berusaha politik dan estetika itu ketika kita mengajaknya kita mengubah-ubah susunannya keluarnya adalah estetika jadi Etika itu adalah ketika filsafat politik dikurangi estetika atau estetika dikurangi pusat politik itulah hasilnya Etika itu ketika bersatu politik dan estetikanya bobotnya sama ketika dikurangi jadi nol artinya jadi satu Maka itulah salah satunya adalah utilitarianisme. Tinggal bagaimana kita mengatur antara kedua itu hasilnya adalah kalau kita rekombinasi dan seterusnya hasilnya adalah suatu versi tertentu dari bersahabat Etika.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis 3 Karya Desain Menggunakan Teori Mimesis dan Teori Significant Form

14. PHILOSOPHY OF ART

Seni dan Industri Kreatif